BUNCIRING WARNA WARNI PRODUK BARU INOVASI SMPN 1 REJOSO PASURUAN
INOVASI
BUNCIRING
(saBun
cuCi piRing)
Bunciring (saBun cuCi piRing) adalah produk
berkelanjutan dari ekstra Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) SMP Negeri I Rejoso
Kabupaten Pasuruan. Ide pembuatan Inovasi Bunciring lahir dari keprihatinan
anggota ekstra PLH SMP Negeri I Rejoso terhadap pencemaran air yang diakibatkan
dari limbah detergen yang mengandung bahan berbahaya seperti alkil benzene sulfonat
atau ABS. Sejalan dengan visi sekolah untuk menanamkan budaya peduli lingkungan
, ekstra PLH mencoba membuat bahan pembersih yang ramah lingkungan. Langkah
awal yang dilakukan adalah membuat produk pembersih untuk mencuci piring dan
peralatan dapur yang ramah lingkungan. Melalui kegiatan diskusi dan studi
literasi dari berbagai sumber,
selanjutnya
anggota ekstra PLH memilih bahan untuk Bunciring. Fokus utama adalah penggunaan
bahan dengan jejak lingkungan minimal. Dengan memanfaatkan eco enzim yang sudah
dibuat dan kegiatan literasi , terpilih Metil Ester Sulfonat (MES) sebagai surfaktan anionik utama karena sifatnya yang biodegradable,
sehingga mengurangi dampak negatif pada perairan.
MES (Metil Ester Sulfonat) dipilih
karena beberapa keunggulan:
1). Terbuat dari bahan baku terbarukan berupa minyak
kelapa atau minyak sawit, Sedangkan
detergen menggunakan alkilbenzena sulfonat (ABS) yang berbahan baku dari
minyak bumi yang tidak terbarukan.
2. Ramah lingkungan karena mudah
terdekomposisi sedangkan limbah detergen sulit terdekomposisi sehingga
mencemari lingkungan air.
3).
Tingkat kemampuan membersihkan lebih tinggi dari detergen. Hal ini disebabkan
MES bisa bekerja di air sadah atau air payau.
Penggunaan eco enzyme didasari oleh
pertimbangan berikut:
1. Memanfaatkan eco enzyme yang sudah
dibuat oleh anggota ekstra PLH agar bermanfaat dan tidak menumpuk.
2. Ramah lingkungan karena eco
enzyme dihasilkan dari fermentasi limbah dapur organik seperti ampas buah
dan sayuran, gula (gula merah atau gula tebu) atau molase ( tetes tebu), dan
air sebagai alternatif mengelola sampah rumah tangga.
3. Punya
kemampuan untuk membersihkan sehingga bisa
ditambahkan ke produk pembersih rumah tangga dan bisa digunakan dalam kegiatan rumah tangga
seperti, membersihkan lantai rumah/ mengepel, membersihkan baju, membersihkan
piring dan peralatan dapur, dan bahkan bisa digunakan untuk mencuci buah dan
sayur.
4. Dapat membersihkan air yang tercemar.
5.
Pembersih eco enzyme ini 100% natural dan bebas dari bahan kimia buatan, mudah
terurai dan lembut di tangan dan lingkungan. Jadi dengan menggunakan eco enzyme, berarti
menghindari penggunaan bahan kimia dan membantu dalam melestarikan lingkungan.
6. Mengandung senyawa pembersih yang sangat baik
bagi lingkungan. Hal ini sangat berbeda dengan produk pembersih
yang dijual secara komersial. Produk pembersih umumnya mengandung senyawa kimia
yang tidak baik bagi manusia maupun lingkungan.
Uji Coba Formula Awal Dan
Evaluasi
Proses Pembuatan Formula Awal Bunciring melalui
beberapa kali percobaan. Dari hasil percobaan diperoleh Formula Awal Bunciring
sebagai berikut :
50
gram MES.
250
ml eco enzyme.
500
ml air panas.
500
ml dingin.
37,5
gram garam (pengental).
12,5
ml atau 2,5 sendok makan parfum.
12,5
ml atau 2,5 sendok foam booster.
Langkah
Pembuatan Formula Awal Bunciring
1.
Persiapan Alat
Alat yang
diperlukan adalah :
1. Timbangan
digital
2. Gelas
takar
3. Panci susu
atau lainnya
4. Sendok
makan
5. Pengaduk
kayu
6. Baskom plastik
7. Botol
untuk kemasan
8. Label
produk
2. Cara
Pembuatan Formula
Awal Bunciring:
1. Tuangkan air panas ke dalam wadah / baskom plastik.
2. Masukkan MES ke dalam wadah berisi air panas
sedikit demi sedikit sambil diaduk menggunakan pengaduk dari kayu sampai
benar-benar larut dan bening. Tunggu sampai suhunya menjadi hangat.
3. Tambahkan air dingin ke dalam larutan MES,
aduk lagi secara perlahan hingga suhunya dingin, kemudian masukkan foam booster dan parfum.
4. Campurkan eco enzyme, aduk lagi sampai rata.
5. Larutkan garam, aduk-aduk sampai campuran
menjadi kental.
6. Pindahkan Bunciring ke dalam botol kemasan.
7.
Beri label dan diamkan selama 1 hari atau minimal 20 jam.
Produk
Formula Awal Bunciring berwarna
kecoklatan dan menghasilkan busa sedikit.
Sosialisasi
dan Promosi
Untuk mengetahui kemanfaatan Produk Formula Awal Bunciring bisa diterima oleh masyarakat, ekstra PLH
melakukan upaya promosi dan sosialisasi.
Promosi dilakukan dengan jalan membagikan Bunciring ke beberapa warga
sekolah, yaitu Kepala sekolah, Bapak Ibu guru, TU, wali murid dan pegawai
kantin sekolah sebagai calon konsumen. Selanjutnya mereka diminta untuk
menggunakannya di rumah dan memberikan review tentang kekurangan dan kelebihan
Bunciring dibandingkan dengan sabun cuci piring buatan pabrik.Hasil review
diminta dikirimkan lewat Whats App.
Dari hasil review calon konsumen,
produk Formula Awal Bunciring
kurang disukai karena busanya sedikit dan warnanya kecoklatan.
Upaya Inovasi dan Pengembangan
Tantangan tersebut mendorong anggota
PLH untuk melakukan penelitian dan percobaan lebih lanjut guna meningkatkan
kinerja dan tampilan Bunciring, sambil mempertahankan prinsip ramah lingkungan.
Pengembangan pertama fokus pada tampilan Bunciring. Dari hasil beberapa percobaan,
ekstra PLH berhasil membuat Bunciring yang berwarna. Variasi warna itu diperoleh dengan menggunakan eco enzyme yang
jernih dan terang. Pengembangan selanjutnya adalah meningkatkan busa Bunciring.
Dari hasil diskusi dan berbagai literasi akhirnya ditemukan bahan tambahan
sebagai formula Bunciring. Bahan itu adalah Texapon dan Coco Glucoside.
Terobosan Formula Inovasi Bunciring
Inovasi Formula Bunciring
tetap menggunakan MES dan Eco Enzyme sebagai bahan dasar utama, dengan tambahan Texapon
dan Coco Glucoside .
Alasannya karena Texapon merupakan surfaktan anionik yang dikenal efektif menghasilkan busa yang
melimpah dan memiliki profil lingkungan yang lebih baik dibandingkan ABS. Sedangkan
Coco Glucoside adalah surfaktan non-ionik yang
lembut, berasal dari sumber daya alam yang terbarukan (kelapa dan gula), dan
membantu meningkatkan kemampuan pembersihan serta stabilitas busa. Untuk eco enzyme
tetap menggunakan eco enzyme yang terang dan jernih karena lebih mudah
menghasilkan warna Bunciring yang diinginkan.
Formula Inovasi Bunciring
50
gram MES.
250
ml eco enzyme jernih dan terang.
500
ml air panas.
500
ml dingin.
37,5
gram garam (pengental).
12,5
ml atau 2,5 sendok makan parfum.
12,5
ml atau 2,5 sendok foam booster.
Bahan Tambahan
25
gram Coco glucoside.
Langkah- Langkah Pembuatan Inovasi Bunciring
1. Tuangkan air panas ke dalam wadah / baskom plastik.
2. Masukkan MES ke dalam wadah berisi air panas
sedikit demi sedikit sambil diaduk menggunakan pengaduk dari kayu sampai
benar-benar larut dan bening. Tunggu sampai suhunya menjadi hangat.
3. Tambahkan air dingin ke dalam larutan MES,
aduk lagi secara perlahan hingga suhunya dingin, kemudian masukkan foam booster dan parfum.
4. Campurkan eco enzyme, aduk lagi sampai rata.
5. Larutkan garam, aduk-aduk sampai campuran
menjadi kental.
6. Pindahkan Bunciring ke dalam botol kemasan.
7. Beri label dan diamkan selama 1 hari atau minimal 20 jam menghasilkan produk akhir yang berkualitas dan efektif.
Hasil Inovasi Bunciring.
Anggota ekstra PLH berhasil
menciptakan Bunciring dengan tampilan menarik dalam berbagai warna (merah,
hijau, oranye, ungu) dan busa berlimpah. Peningkatan ini diharapkan dapat
meningkatkan daya tarik konsumen terhadap alternatif sabun cuci piring yang
efektif, menarik, dan ramah lingkungan, serta memanfaatkan limbah organik.
Keunggulan Inovasi Bunciring SMP Negeri I Rejoso :
1. Cara
pembuatannya mudah.
2. Proses
pembuatannya tidak memerlukan waktu yang lama (kurang dari 24 jam).
3. Busanya melimpah, tapi kesat.
4. Hemat air.
5.
Tampilan menarik dalam berbagai warna (merah, hijau, oranye, ungu)
Sosialisasi
Dan Bimtek Inovasi Bunciring
Agar kepedulian terhadap ekosistem
perairan tidak terbatas pada anggota ekstra PLH saja, maka hasil inovasi ini
disebarluaskan melalui kegiatan sosialisasi dan bimtek.
Tujuan
sosialisasi adalah untuk memperkenalkan produk Bunciring (sabun cuci piring) yang ramah lingkungan.Kegiatan
sosialisasi terus dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan.
Hal yang perlu ditekankan dalam
sosialisasi adalah membangun kesadaran untuk bersikap dan berperilaku ramah
lingkungan serta mencari jalan keluar untuk masalah lingkungan dengan jalan membuat produk yang ramah lingkungan.
Setelah sosialisasi selesai
dilanjutkan dengan kegiatan Bimtek pembuatan Inovasi Bunciring. Karena Eco
Enzyme tidak tersedia di pasaran maka kegiatan Bimtek selalu diawali dengan bimtek
pembuatan Eco Enzyme . Kegiatan ini bertujuan agar peserta bimtek mengetahui
cara pembuatan Eco Enzyme dan Inovasi Bunciring secara langsung.Harapan
kedepannya mereka bisa membuat sendiri di rumahnya dan menularkan kepada
keluarganya masing-masing bagaimana cara membuat Eco Enzyme dan Bunciring
sehingga ketergantungan terhadap penggunaan detergen semakin berkurang. Dengan
demikian maka peserta bimtek dan keluarganya sudah ikut serta dalam menjaga
kelestarian air.
Kegiatan sosialisasi dan bimtek
Inovasi Bunciring dilakukan secara internal dan eksternal.
Secara internal dilakukan untuk :
1. Siswa.
2. Guru .
3. Guru Pengajar P5.
4. Staf TU.
5. Wali murid SMP Negeri I Rejoso.
Secara eksternal dilakukan pada:
1.Sekolah binaan SMP Negeri I Rejoso
2. Sekolah mitra SMP Negeri I
Rejoso.
3. Masyarakat sekitar sekolah.
Promosi
dan Pemasaran Produk Inovasi Bunciring
Hasil Inovasi Bunciring sebagian
dipakai sebagai alat promosi sekolah. Sebagian lagi dipasarkan untuk melatih
jiwa kewirausahaan pada siswa. Selain itu ekstra PLH
bahan Inovasi Bunciring.
Pangsa
Pasar Penjualan Inovasi Bunciring
1.
Wali
murid
Penjualan Inovasi Bunciring pada
wali murid dilakukan pada acara pameran sekolah , yaitu pada saat wali murid diundang
untuk pengambilan rapor. Ekstra PLH dan P5 berpartisipasi dengan menampilkan
dan menjual produk Inovasi Bunciring.
2.
Bapak/Ibu
Guru
Anggota ekstra PLH dan siswa Program
P5 memasarkan produk Inovasi Bunciring kepada Bapak/Ibu Guru.
3.
Kebutuhan
sabun cuci SMP Negeri I Rejoso: Suplai untuk kebutuhan Dapur sekolah, Kantin
sekolah, Sabun cuci tangan, Sabun cuci tangan, Souvenir.
4.
Peserta
Bimtek (Guru,
Siswa SMPN 1 Rejoso, dan Ibu-Ibu PKK sekitar sekolah)
Strategi
Penjualan
1. Saluran
Penjualan: Penjualan
langsung kepada anggota Ekstra PLH, kontak via WhatsApp.
2. Target
Pasar Awal: Siswa dan
guru SMPN 1 Rejoso.
3. Proses
Penjualan: Pemesanan
langsung atau via WA, pembayaran dan pengambilan produk di tempat (misalnya
saat kegiatan ekstrakurikuler atau di sekolah).
Upaya
Menjaga Keberlangsungan Inovasi Bunciring
Agar keberlangsungan Inovasi
Bunciring terus berjalan Ekstra PLH berencana untuk menjalin kerjasama dengan
pihak tertentu untuk penyediaan bahan baku yang berkelanjutan.
Rencana Pengembangan
Produk Lebih Lanjut
Rencana
pengembangan produk Inovasi Bunciring meliputi :
1.Kesesuaian variasi warna dengan aroma
.
2.Pengembangan produk pembersih
lainnya.
Dampak Inovasi Bunciring
1. Mengatasi masalah pencemaran air
dan menciptakan masa depan yang lebih lestari.
2. Mengurangi ketergantungan global
pada produk-produk rumah tangga yang mengandung bahan kimia berbahaya seperti
ABS.
3. Mengurangi kerusakan ekosistem
perairan.
4. Meningkatkan pencapaian Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya tentang memastikan ketersediaan dan
pengelolaan air dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua.
Komentar
Posting Komentar