BUNCIRING (saBun cuCi piRing) ramah lingkungan SMP NEGERI I REJOSO KABUPATEN PASURUAN


 

PRAKATA

Segala Puji dan Syukur kami panjatkan selalu kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat, Taufiq, dan Hidayah yang sudah diberikan sehingga kami bisa menyelesaikan buku panduan yang berjudul “ PEMBUATAN BUNCIRING (saBun cuCi piRing) ramah lingkungan” dengan tepat waktu. Pembuatan Bunciring ini merupakan program berkelanjutan dari ekstra Pendidikan lingkungan Hidup (PLH) SMP Negeri I Rejoso Kabupaten Pasuruan dan menjadi referensi materi P5 dengan tema gaya hidup berkelanjutan dengan topik :”sampah membawa berkah”.

Tujuan penyusunan  buku ini  adalah untuk membantu para siswa praktek membuat Bunciring ( Sabun cuci piring) ramah lingkungan dengan benar.

Buku ini juga  memberikan informasi  mengenai latar belakang, pengertian, bahan, dan cara pembuatan Bunciring, yang disajikan dengan menggunakan bahasa yang sederhana supaya mudah dipahami oleh para siswa.

Kami sadar bahwa penyusunan buku ini bukan merupakan buah hasil kerja keras kami sendiri. Ada banyak pihak yang sudah berjasa dalam membantu kami di dalam menyelesaikan buku ini, seperti pengambilan data, pemilihan contoh, dan lain-lain. Maka dari itu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu memberikan wawasan dan bimbingan kepada kami sebelum maupun ketika menyusun buku panduan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan buku ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan.

 

 

Rejoso, 1 Juli 2024

 

Penulis


BAB I

PERMASALAHAN LIMBAH DETERJEN

 Dalam kehidupan sehari-hari, kegiatan mencuci merupakan hal yang paling penting. Mulai dari mencuci baju, badan , kendaraan juga peralatan rumah tangga. Seperti piring, cangkir  dan lain-lain. Kegiatan mencuci ini selain karena alasan estetika juga karena kebersihan dan  alasan kesehatan. Dalam hal ini diperlukan  produk yang bisa digunakan untuk mengangkat atau membersihkan kotoran. Saat ini deterjen adalah bahan yang sudah akrab dengan aktivitas kita mencuci.

Deterjen merupakan campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi.

Beberapa jurnal penelitian menyebutkan bahwa limbah deterjen dari aktivitas kita mencuci baju  merupakan penyumbang terbesar bagi pencemaran air. Karena deterjen merupakan hasil sampingan dari proses penyulingan minyak bumi yang diberi berbagai tambahan bahan kimia, seperti surfaktan (bahan pembersih), alkyl benzene sulfonate (ABS) yang berfungsi sebagai penghasil busa, abrasif sebagai bahan penggosok, bahan pengurai senyawa organik, oksidan sebagai pemutih dan pengurai senyawa organik, enzim untuk mengurai protein, lemak atau karbohidrat untuk melembutkan bahan, larutan pengencer air, bahan anti karat dan yang lainnya.
Berdasarkan penelitian,  ABS ternyata mempunyai efek buruk terhadap lingkungan, yaitu sulit diuraikan oleh mikroorganisme. Sehingga sisa limbah deterjen yang dihasilkan setiap hari oleh rumah tangga akan menjadi limbah berbahaya yang mengancam stabilitas lingkungan air. Dua dampak yang ditimbulkan yaitu eutrofikasi air dan krisis air berkelanjutan.


Berdasarkan uraian diatas, sebagai salah satu sekolah adiwiyata SMP Negeri I Rejoso  Kabupaten Pasuruan yang mempunyai visi : “Menciptakan lulusan yang beriman dan bertaqwa, berprestasi, mandiri serta berbudaya lingkungan” , masalah ini menjadi dasar pemikiran  bagi siswa SMP Negeri I Rejoso Kabupaten Pasuruan, khususnya anggota ekstra Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) untuk ikut peduli terhadap keselamatan lingkungan air.

Salah satu upaya  yang sudah dilakukan oleh anggota ekstra PLH  dalam mengurangi ketergantungan penggunaan deterjen adalah  membuat  sabun yang ramah lingkungan. Sabun itu diberi nama Bunciring.

  


 BAB II

SABUN RAMAH LINGKUNGAN

 

Penggunaan deterjen memang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Dengan bertambahnya populasi manusia, maka  jumlah pemakaian deterjen yang digunakan setiap tahunnya juga akan bertambah. Salah satu solusi menggantikan penggunaan detergen berbahan kimia adalah menggunakan sabun ramah lingkungan.

Apakah yang dimaksud dengan sabun Ramah Lingkungan?

Sabun ramah lingkungan adalah sabun yang terbuat dari bahan-bahan alami seperti minyak kelapa sawit, minyak zaitun, dan minyak almond. Bahan-bahan ini aman digunakan untuk kulit sensitif dan anak-anak, serta dapat terurai secara alami dan tidak mencemari lingkungan karena tidak mengandung fosfat serta tidak menggunakan pewangi sintetis.

Saat ini sudah banyak beredar di pasaran deterjen ramah lingkungan yang mampu  terurai secara alami. Karena umumnya bebas dari sedikit busa dan kandungan fosfat serta tidak menggunakan pewangi sintetis.

Banyak generasi muda yang sudah berhasil  menciptakan deterjen yang  ramah lingkungan. Seperti formula deterjen yang diklaim ramah lingkungan, yang ditemukan oleh sekelompok mahasiswa Fakultas Teknik UI. Formula deterjen yang mereka temukan ini berbahan dasar minyak kelapa sawit dan hasilnya dinyatakan mampu mengangkat kotoran pada pakaian. Ada juga deterjen yang terbuat dari bahan alami  buah lerak. Seperti artikel dalam Jurnal Universitas Padjadjaran yang dikatakan oleh Iman Budiman dan teman-temannya.

 

Ciri-ciri sabun ramah lingkungan :

1. Bahan bakunya dihasilkan dari alam, misalnya tumbuhan, ekstrak tumbuhan atau enzim alami yang mudah diuraikan oleh mikroorganisme tanah tanpa meninggalkan residu berbahaya.


2.Tidak mengandung bahan berbahaya seperti ABS (alkyl benzene sulfonate), LAS (Linier alkylbenzene sulfonate) atau fosfat yang dapat mencemari air dan lingkungan.

3. Menghasilkan sedikit busa                

4. Hemat air  saat proses pembilasan.

5.Membutuhkan energi yang lebih rendah dalam proses produksinya.

Contoh tanaman yang biasa digunakan sebagai bahan sabun ramah lingkungan adalah tanaman lidah buaya ( Aloe vera) dan biji lerak(Sapindus rarak DC).




Contoh enzim alami adalah Eco enzyme, yaitu larutan organik yang dihasilkan dari fermentasi sampah organik.



        


 

 

“Dengan menggunakan sabun ramah lingkungan, Anda dapat berkontribusi untuk menjaga lingkungan dan kesehatan Anda”.







BAB III

 

BUNCIRING

 

1.   Pengertian Bunciring

Bunciring adalah singkatan dari saBun cuCi piRing ramah lingkungan  hasil inovasi pembelajaran ekstrakurikuler Pendidikan Lingkungan Hidup atau disingkat PLH yang ada di SMP Negeri I Rejoso Kabupaten Pasuruan.

Produk itu berupa sabun untuk mencuci piring. Sabun cuci piring ini merupakan sabun cuci piring yang ramah lingkungan karena menggunakan bahan dasar Eco Enzyme yag berupa cairan hasil fermentasi sampah organik dan MES yang bahannya dari kelapa sawit yang sifatnya terbarukan.

2. Keunggulan MES (Methyl Ester Sulphonate) :

1). Terbuat  dari bahan baku terbarukan berupa minyak kelapa atau minyak sawit, Sedangkan  detergen menggunakan linear aklilbenzil sulfonat (LAS) yang berbahan baku dari minyak bumi yang tidak terbarukan.       

2). Ramah lingkungan karena mudah terdekomposisi sedangkan limbah detergen sulit terdekomposisi sehingga mencemari lingkungan air.

3). Memiliki kelebihan, yaitu bisa bekerja di air sadah atau banyak mengandung mineral seperti air payau atau di daerah kapur sehingga mempunyai tingkat kemampuan membersihkan lebih tinggi dari detergen karena detergen tidak bisa bekerja di air sadah.

 

3. Keunggulan  Eco enzyme (EE)  :


1). Ramah lingkungan karena Eco enzyme (EE) dihasilkan dari fermentasi limbah dapur organik seperti ampas buah dan sayuran, gula (gula merah atau gula tebu) atau molase (tetes tebu), dan air sebagai alternatif mengelola sampah rumah tangga.

2). Cairan Eco Enzyme (EE) punya kemampuan untuk membersihkan jadi bisa  ditambahkan ke produk pembersih rumah tangga dan bisa digunakan dalam kegiatan rumah tangga seperti, membersihkan lantai rumah/ mengepel, membersihkan baju, membersihkan piring dan peralatan dapur, dan bahkan bisa digunakan untuk mencuci buah dan sayur.

3). Eco enzyme ( EE) dapat membersihkan air yang tercemar.

4). Pembersih enzyme ini 100% natural dan bebas dari bahan kimia buatan, mudah terurai dan lembut di tangan dan lingkungan. Jadi dengan  menggunakan Eco Enzyme ( EE), berarti menghindari penggunaan bahan kimia dan membantu dalam melestarikan lingkungan.

5). Mengandung senyawa pembersih yang sangat baik bagi lingkungan. Hal ini sangat berbeda dengan produk pembersih yang dijual secara komersial. Produk pembersih umumnya mengandung senyawa kimia yang tidak baik bagi manusia maupun lingkungan.



 


BAB IV

PEMBUATAN INOVASI BUNCIRING

1.     Alat yang diperlukan untuk Pembuatan Bunciring.

1)  
Timbangan.

2)   Gelas ukur  1000 ml.

3)   Sendok makan.

4)   Pengaduk dari kayu.

5)   Wadah/ baskom plastik.

6)   Botol untuk kemasan.

7)   Label sabun.





 

2.     Bahan Pembuatan Bunciring:

1). Air panas/mendidih 500 ml.


2). Air dingin 500 ml.                                           

3). MES 500 gram.

4). Garam 37,5 gram.

5). Parfum 12,5 ml  ( 2,5 sendok makan).

6). Foam boster 12,5 ml ( 2,5 sendok makan).

7). Eco Enzyme 250 ml



3.     Cara Pembuatan Inovasi Bunciring




Manual pembuatan Bunciring



































4.     Perhitungan Bahan Pembuatan Inovasi Bunciring

   MES 50 gram                = Rp  2000,00

   Eco Enzyme 250 ml       = Rp    500,00

Foam Boster 12,5 ml       = Rp    500,00

Garam 37,5 gram            = Rp   400,00

Parfum jeruk nipis 12,5 ml      = Rp 3.750,00

Botol plastik 5 x 250ml    = Rp 3.750,00

Label rp.50,00 x 5           = Rp     250,00

Pewarna secang             = Rp       50,00

Pewarna kue Hijau          = Rp       50,00

Biaya Produksi                = Rp 11.250,00

Total biaya Rp 22.500,00                   

1 resep Bunciring jadi 5 botol kemasan 250 ml

   Perkiraan jual Bunciring Rp 22.500,00 : 5 = Rp 4.500,00

   Harga Sunlight di pasaran 90 ml adalah Rp 2.000,00

   Harga sunlight dipasaran 230 ml adalah Rp 5.000,00

      Jadi harga Bunciring lebih murah dibandingkan dengan harga sabun cuci piring  buatan pabrik.


5. Keunggulan dan KEBARUAN Inovasi Bunciring SMP Negeri I Rejoso :

1. Cara pembuatannya mudah.

2. Proses pembuatannya tidak memerlukan waktu yang lama ( hanya 15 jam).

3. Hemat air

4. Mudah membersihkan lemak.

5.Kesat.      

6.Harganya relatif terjangkau.

7. Mempunyai 3 varian warna, yaitu merah ( dari kulit secang). Hijau ( pewarna kue), dan kecoklatan ( warna eco enzime).

“AYO JAGA BUMI DENGAN MEMBUAT PRODUK RAMAH LINGKUNGAN”



BAB IV

CARA MENGGUNAKAN BUNCIRING



























DAFTAR PUSTAKA

 

www.youyube.com>watch Pembuatan sabun cuci piring dari Eco Enzim- You Tube

 

Kusumawati ,Dwi Endah, 2022. Eko enzim : Sabun ramah lingkungan Untuk Kurangi sampah Rumah Tangga diakses pada 5 Januari 2023 dari https://theconversation.com/ekoenzim-sabun-ramah-lingkungan-untuk mengatasi-sampah rumah tangga-17748.

Budiman ,Iman, 2012. PEMBUATAN TABLET DETERGEN EFFEVESCENT DARI LERAK diakses pada 5 Maret 2023 dari www.Semanticscholar.org/paper.

Harfadli, M.M, Jordan N.A, Ulimaz, M 2021. Pelatihan dan sosialisasi Pembuatan deterjen cair ramah lingkungan Pengganti Detergen Sintetik. Diakses pada 22 Juli 2023 dari   https://Jurnal.unmer.ac.id>index.php>jpkm/article/view/5025/0.

Parinduri,L, Bahri ,S, Wibowo, C. P, Rianto, M.A, Fahreza,M, Sirait, R.W, Lubis, A.M.F , Fikriyyah, F, Nasution, K, Eprilia, S, Syahputra, A, Sultan, K, Harahap, M.I,  Febriandini , I,S, 2022. Pembuatan Sabun Cuci Piring Ramah Lingkungan  diakses pada 5 September 2023 dari https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/JURPAMMAS/article/view/6020/0

Agusta,M.R, Nazhiiroh, S.U, Dzakirah, F.A, Ediyanto Ediyanto, 2024.Inovasi Sabun Cuci Piring (E-clean) Ramah Lingkungan dengan Kombinasi Ekstrak Kulit Buah Apel diakses pada 12 Juli 2024 dari https://journal.iidec.net/index.php/mi/article/view/111.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

GAME DETEKTIF BISBUL UNTUK PEMBELAJARAN YANG BERDEFERENSIASI